Dioda Penyearah
dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda.
dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward),
sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara
sederhana sebuah dioda bisa kita asumsikan sebuah katup, dimana katup
tersebut akan terbuka manakala..
Materi.....
Dioda Penyearah
dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda.
dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja (forward),
sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara
sederhana sebuah dioda bisa kita asumsikan sebuah katup, dimana katup
tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang katup
menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air
dari depan katup.
a. Simbol Umum Dioda
Gambar simbol dioda
Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat
garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai
perwakilan dari cara kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah
disebut juga sebagai anoda (kaki positif = P) dan pada ujung anak panah
disebut sebagai katoda (kaki negative = N).
b. Bias Maju
Gambar dioda bias maju
Gambar di atas merupakan gambar karakteristik dioda pada saat diberi
bias maju. Lapisan yang melintang antara sisi P dan sisi N diatas
disebut sebagai lapisan deplesi (depletion layer), pada lapisan ini
terjadi proses keseimbangan hole dan electron. Secara sederhana cara
kerja dioda pada saat diberi bias maju adalah sebagai berikut, pada saat
dioda diberi bias maju, maka electron akan bergerak dari terminal
negative batere menuju terminal positif batere (berkebalikan dengan arah
arus listrik). Elektron yang mencapai bagian katoda (sisi N dioda) akan
membuat electron yang ada pada katoda akan bergerak menuju anoda dan
membuat depletion layer akan terisi penuh oleh electron, sehingga pada
kondisi ini dioda bekerja bagai kawat yang tersambung.
c. Bias Mundur
Gambar dioda bias mundur
Berkebalikan dengan bias maju, pada bias mundur electron akan bergerak
dari terminal negative batere menuju anoda dari dioda (sisi P). Pada
kondisi ini potensial positif yang terhubung dengan katoda akan membuat
electron pada katoda tertarik menjauhi depletion layer, sehingga akan
terjadi pengosongan pada depletion layer dan membuat kedua sisi
terpisah. Pada bias mundur ini dioda bekerja bagaikan kawat yang
terputus dan membuat tegangan yang jatuh pada dioda akan sama dengan
tegangan supply.
pada umumnya dioda dibuat dari bahan semikonduktor Silicon (tegangan maju 0,7 Volt) dan Germanium (tegangan maju 0,3 Volt)
2. Light Emiting Diode (LED)
LED merupakan salah satu jenis dioda yang mampu memancarkan cahaya yang
timbual akibat lonjakan elektron pada sambungan P-N junction. cahaya
yang dihasilkan LED bermacam-macam tergantung dari bahan pembuat dioda
tersebut.
Komponen LED
pada rangkaian elektronika, LED biasa digunakan sebagai indikator sebuah
rangkaian. Pada bidang robotika LED sering digunakan sebagai sensor.
3. Dioda Zener
Dioda Zener
Zener selalu dioperasikan pada daerah Breakdown Voltage, dan
pemasangannya pada posisi reverse Bias, untuk memperoleh tegangan
konstan sebesar tegangan pada Dioda Zener.
Karena pemakaiannya yang demikian, maka Dioda Zener berfungsi untuk
menjaga kesetabilan tegangan Output dengan nilai yang konstan. Untuk itu
Zener dipakai sebagai regulator Fixed Voltage.
komponen pasif merupakan komponen elektronika yang bekerja ketika ada
sumber energi seperti arus dan tegangan. yang dikelompokan kedalam
kompoenen pasif adalah resistor,...
Materi Pembelajaran
komponen pasif merupakan komponen elektronika yang bekerja ketika ada
sumber energi seperti arus dan tegangan. yang dikelompokan kedalam
kompoenen pasif adalah resistor, induktor dan kapasitor.
Fungsi pokok induktor adalah untuk menimbulkan medan magnet. Induktor
berupa kawat yang digulung sehingga menjadi kumparan kemampuan induktor
untuk menimbulkan medan magnet disebut konduktansi. Satuan induktansi
adalah henry (H) atau milihenry (mH)....
1. Jenis-jenis Inti Induktor
a. induktor inti udara
b. Induktor Inti Besi
c. Induktor Inti Ferit
induktor dengan perubahan inti
komponen pasif merupakan komponen elektronika yang bekerja ketika ada
sumber energi seperti arus dan tegangan. yang dikelompokan kedalam
kompoenen pasif adalah resistor,...
Kapasitor
Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan
dengan huruf “C” adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan
listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan
oleh suatu bahan dielektrik....
Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan
dengan huruf “C” adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan
listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan
oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal
misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung
plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang
sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan
sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif,
karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan
elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung
kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat
terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.
1. Jenis Kapasitor Berdasarkan Polaritas
a. Kapasitor Polar
kapasitor yang memiliki kutub positif dan negatif pada kedua kakinya sehingga pemasangan tidak boleh terbalik.
Kapasitor Polar
b. Kapasitor Non-Polar
kapasitor yang tidak memiliki kutub positif dan negatif sehingga tidak masalah jika dipasang terbalik.
Kapasitor Non-Polar
2. Jenis Kapasitor Berdasarkan Dielektrikum
a. Variabel Kapasitor (Varco)
kapasitor ini menggunakan udara sebagai dielektrikum dan digunakan sebagai tuning atau mencari gelombang radio.
Gambar Komponen dan Simbol Variabel Kapasitor (Varco)
b. Kapasitor Kramik
Kapasitor ini menggunakan dielektrum kramik dan merupakan campuran
titanium-oksida dan oksida lain. Kekuatan dielektrum nya tinggi dan
mempunyai kapasitas besar sekali dalam ukuran kecil.
Gambar Komponen dan Simbol Kapasitor Kramik
c. Kapasitor Kertas
Kapasitor ini mempunyai dielektrikum kertas dengan laisan kertas setebal
0,05-0,02 mm antara dua lembar kertas aluminium dan dilapisi minyak
mineral untuk memperbesar kapasitas dan keuatan dielektrikumnya.
Gambar Komponen dan Simbol Kapasitor Kertas
d. Kapasitor Mika
Mempunyai elektroda logam dan lapisan dielektrum dari Polisterinemylar
dan tetion 0,0064 mm dan digunakan untuk koreksi faktor daya pada uji
visi niklir.
Gambar Komponen dan Simbol Kapasitor Mika
e. Kapasitor Elektrilot
Mempunyai dielektrik oksida aluminium dan sebuah elektrolit sebagai
elektroda negatif, dalam rangkaian elektronika digunakan sebagai perata
denyut arus listrik.
Gambar Komponen dan Simbol Kapasitor Elektrolit
Komponen Resistor
Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengatur kuat arus yang mengalir. Lambang untuk Resistor dengan huruf R,
nilainya dinyatakan dengan cincin-cincin berwarna dalam OHM (Ω). pada
teknik listrik dan elektronika terdapat dua macam resistor yang sering
digunakan yaitu...
Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengatur kuat arus yang mengalir. Lambang untuk Resistor dengan huruf R,
nilainya dinyatakan dengan cincin-cincin berwarna dalam OHM (Ω). pada
teknik listrik dan elektronika terdapat dua macam resistor yang sering
digunakan yaitu resistor tetap dan resistor variabel.
1. Resistor Tetap
Resistor tetap merupakan resistor yang mempunyai nilai hambatan tetap.
Biasanya terbuat dari karbon, kawat atau panduan logam. Pada resistor
tetap nilai Resistansi biasanya ditentukan dengan kode warna sebagai
berikut.
Kode Warna Resistor
2. Resistor Variabel
Resistor variabel (variable resistor atau varistor) adalah resistor yang
nilai tahanannya dapat berubah atau dapat diubah. Ada bermacam-macam
resistor variabel antara lain :
a. Potensiometer
Adalah resistor tiga terminal yang nilai tahanannya dapat diubah dengan
cara menggeser (untuk potensio jenis geser) atau memutar (untuk potensio
jenis putar) tuasnya, penggunaan tuas dimaksudkan bahwa rangkaian yang
menggunakan potensiometer ini sering dilakukan pengaturan, dan ditujukan
untuk pemakai, pada pesawat televisi contoh bagian yang sering
dilakukan pengaturan adalah bagian kontrol audio, brightness, contrast,
dan color.
b. Trimpot
Adalah potensiometer yang cara mengubah nilai tahanannya dengan cara
mentrim dengan menggunakan obeng trim. Pada televisi, trimpot biasanya
digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian oscilator,
rangkaian driver, atau pada penyetelan keseimbangan putih (white
balance). bagian-bagian yang menggunakan trimpot berarti bagian tersebut
tidak sering dilakukan penyetelan dan biasanya hanya ditujukan untuk
maintenance.
c. PTC (Positif Temperature Control)
PTC termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang nilai tahanannya
dipengaruhi oleh suhu. Nilai hambatan PTC saat dingin adalah sangat
rendah, tetapi saat suhu PTC naik maka nilai hambatannya juga ikut naik.
Pada pesawat televisi PTC biasanya digunakan untuk memberikan suplay
tegangan pada kumparan degausing (degausing coil)
d. NTC (Negative Temperature Control)
NTC juga termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang nilai tahanannya
dipengaruhi oleh suhu, tetapi NTC kebalikan dari PTC, dimana nilai
tahanan NTC saat dingin sangat tinggi, tetapi saat suhu NTC semakin
naik, maka nilai tahanannya akan semakin mengecil bahkan nol.
e. LDR (Light Depending Resistor)
LDR adalah merupakan resistor peka cahaya atau biasa disebut dengan
fotoresistor, dimana nilai resistansinya akan menurun jika ada
penambahan intensitas cahaya yang mengenainya.
Fotoresistor dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi. Jika cahaya
yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang
diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki energi
yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas yang
dihasilkan (dan pasangan hole-nya) akan mengalirkan listrik, sehingga
menurunkan resistansinya.